Hipnoterapi untuk Mengurangi Nyeri Episiotomi ?? Jelas bisa

 By Mega Rizki Wijayanti, S.Kep.,Ns.,CHt
Pada kesempatan ini, mega mau share nih pengalaman yang udah mega pratkekin di bangsal flamboyan RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo kemarin saat stase independent practice. Banyak yang masih bingung tentang keunggulan hipnoterapi dalam praktik kesehatan. Bagaimana mungkin cuma ngomong bisa mengurangi nyeri seseorang? Haha...sebagai terapis mega mau ngasih penjelasan ke temen-temen gimana hipnoterapi bekerja untuk mengerangi nyeri, pada kali ini nyeri khusus pasien post partum dengan episiotomi. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan atau kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dimana proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu antara 37-42 minggu (Potter and Perry, 2005). Sedangkan menurut Mufdillah & Hidayat (2008), Persalinan merupakan suatu proses yang dialami oleh seorang wanita yaitu proses pengeluaran janin dari dalam rahim dan sebuah peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal atau patologis. Secara normal persalinan terjadi pada kehamilan aterm yaitu cukup bulan, dan lahir secara spontan atau tidak di induksi. Pada persalinan normal bayi memiliki presentasi kepala dan tidak megalami perdarahan yang hebat saat intra natal maupun saat post partum.
            Selama proses persalinan akan memberikan sensasi rasa nyeri yang hebat yang dirasakan oleh pasien. Nyeri setelah persalinan adalah satu hal yang membuat wanita merasa cemas sehingga sangat menghambat aktivitas ibu untuk berinteraksi dengan bayi nya (Smeltzer, 2001). Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Chang, 2006).
            Nyeri persalinan dapat kita ketahui dengan menggunakan intensitas nyeri. Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri yaitu menggunakan ekspresi wajah dan menggunakan VAS. Salah satu diagnosa keperawatan untuk menangani nyeri yaitu dengan menggunakan pain management. Dalam pain management terdapat intervensi penanganan nyeri dengan menggunakan non farmakologis. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan intervensi non farmakologis yaitu hipnoterapi kawan.
Hipnoterapi merupakan suatu teknik fikiran menggunakan hipnosis. Orang dengan kondisi hipnosis merupakan orang dengan kondisi tubuh istirahat (tidur), tetapi sebenarnya ia masih bisa mendengar jelas dan merespon informasi yang diterimanya (Majid, 2012). Hipnoterapi adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan. Secara konvensional. Hipnoterapi dapat diterapkan kepada mereka yang memenuhi persyaratan dasar, yaitu bersedia dengan sukarela, memiliki kemampuan untuk fokus dan memahami komunikasi verbal. Proses hipnosis merupakan proses untuk merubah kondisi normal ke kondisi hypnosis state. Hypnosis state merupakan suatu kondisi dimana manusia cenderung lebih sugestif. Sehingga dapat menerima saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai yang baru.
Pada saat nyeri sistem saraf simpatis bereaksi yang menyebabkan pupil melebar, dan denyut jantung menjadi cepat dan kuat. Aktivitas tersebut dapat menyebabkan keluarnya katekolamin yang dapat menstimulus otak dan dapat meningkatkan ketegangan otot. Hipnoterapi membantu pasien post partum menjadi lebih tenang dan rileks sehingga dapat menekan pengeluaran hormon katekolamin yang dapat mengakibatkan nyeri berkurang (Batbual (2010) dalam Tobari, 2011).
Kondisi hipnoterapi dapat dicapai dalam beberapa proses yaitu tahap pre induction, induction, deeppening, suggestion dan termination
                         1). Pre Induction
Pre induction merupakan tahap dimana terjadi persiapan suatu kondisi dan situasi yang bersifat kondusif antara terapis dengan klien. Pre induction dapat berupa percakapan ringan dan hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang terapis secara mental terhadap klien. Tahap pre induction merupakan tahapan kritis dalam hipnoterapi karena gagalnya proses hipnoterapi berawal dari proses pre induction yang tidak tepat.
2). Induction
Induction atau induksi merupakan teknik yang digunakan untuk membawa klien kedalam kondisi hipnosis. Induksi dilakukan dengan memberi kejutan sehingga critical area terbuka secara tiba-tiba (blank). Pada masa inilah diberikan perintah sederhana kepada klien.
3). Deepening
Merupakan suatu teknik yang bertujuan membawa subjek memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam lagi dengan memberikan sentuhan imajinasi. Konsep dasar pada tahap ini adalah membimbing klien untuk berimajinasi melakukan suatu kegiatan yang mudah dirasakan klien. Rasa seperti itu akan membimbing klien memasuki level trance yaitu level yang lebih dalam
4). Suggestion
Suggestion merupakan kalimat-kalimat saran yang disampaikan oleh terapis ke alam bawah sadar klien. Dalam level ini, sugestilah yang menjadi tujuan dilakukan hipnoterapi.
5).Termination
Termination merupakan tahap akhir agar klien kembali pada keadaan semula. Termination dilakukan dengan memberi kalimat lanjutan setelah kalimat sugesti diberikan.
Nah sudah agak jelas kan gimana hipnoterapi bisa mengurangi nyeri. Secara sederhana fikiraan adalah kekuatan terbesar manusia. Apabila kita bisa membawa pikiran positif, maka semua sensasi baik sakit, nyeri dll akan ternetralisir dengan sendirinya.

Comments

Popular posts from this blog

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

TERAPI MUSIK SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER